Dirangkum dari Seminar Pede Bicara Sex Pada Anak dengan pembicara Ibu Elly Risman, pada tanggal 28 April 2012 di Gedung Adhi Graha, Surveyor Indonesia.
Sudah sering kita membaca atau menonton berita kriminalitas dan kasus pelecehan seksual yang korban maupun pelakunya anak-anak. Terakhir peristiwa pesta seks remaja yang terjadi di Palembang membuat kita kembali terhenyak.
FAKTA :
-kekerasan seks terjadi sejak anak masih kecil justru karena 'berita'. Era digital yang berkembang pesat menyampaikan berita ke pelosok negeri yang kemudian malah dijadikan contoh oleh penontonnya.
-semua teori perkembangan seks pada anak tumbang oleh adanya perkembangan teknologi ini.
DIMULAI DARI MANA?
Mulailah dengan menyadari kelalaian kita sebagai orangtua antara lain karena:
1. Kurang punya waktu cukup
2. Tidak punya tujuan pengasuhan
3. Mengalihkan pendidikan agama dan penerapannya ke orang lain
4. Tidak membedakan pengasuhan anak laki dan perempuan
5. Beban pelajaran yang sangat berat 6. Gaptek dan kurang tanggap
7. Memberi gadget tanpa tahu akibat negatif, tanpa penjelasan, peraturan serta norma agama
8. Kurang memahami perasaan anak
MENGASUH SEKSUALITAS BERTUJUAN MENJADIKAN ANAK: 1.Hamba Allah/mukmin yang baik 2.Calon istri/ suami
3.Calon ayah/ibu
4.Profesional/enterpreneur
5.Pendidik istri dan anak2 6.Penanggung jawab keluarga 7.Pendakwah
(5-7 u.anak laki-laku)
PRINSIP DASAR BERBICARA DENGAN ANAK :
* Orangtua pendidik utama/pertama seksualitas anak, harus konsekuen dan respek
* Landasannya Agama
* Putuskan masa lalu yang menganggap seks itu tabu dan saru
* Tingkatkan terus pengetahuan dan ketrampilan berkomunikasi pada anak
BEDA SEKS DAN SEKSUALITAS
Seks adalah:
* Segala sesuatu yang berhubungan dengan alat kelamin
* Tentang menjadi laki-laki/perempuan
Seksualitas adalah:
* Totalitas kepribadian
* Apa yangg kau percaya, rasa, pikirkan, dan bagaimana beraksi
* Bagaimana berbudaya, bersosial, berseksual
* bagaimana tampil ketika berdiri, tersenyum, berpakaian, tertawa dan menangis
*Menunjukan siapa diri kita
JENIS SENTUHAN:
1.Sentuhan yg baik:
--> bahu keatas (karena kasih sayang: seperti mengusap, membedaki muka kepala dan badan) serta dengkul ke bawah (area kaki)
2. Sentuhan yang membingungkan : Menunjukan kasih sayang dan nafsu --> bahu kebawah sampai atas dengkul
3. Sentuhan yang jelek:
--> Meraba-raba area yang ditutup baju renang (paha, dada,kemaluan)
SEJAK KAPAN DIAJARKAN?
BAYI : untuk menimbulkan rasa aman dan kelengketan dengan ibunya
BATITA :
* Atasi rasa ingin tahunya
* Membentuk Identitas diri
* Mengajar mengurus dirinya sendiri
BALITA :
* Bedakan laki dan perempuan
* Bantu dalam imajinasinya (seperti pura-pura kawin/main dokter-dokteran)
* Ajarkan ekspresi, emosi
* Jelaskan tentang sentuhan
SD :
* Konsep diri seperti apa?
* Berpikirlah kritis
* Ajarkan mandiri dan bertanggungjawab
* Hati-hati dengan teknologi
* Adanya model teladan (mencontohkan, bukan hanya menyuruh)
* Proaktif menanyakan perasaannya
* Jangan borongan, mulailah dari sedini mungkin
* Jangan mengalihkan tanggung jawab
* Hadirkan Allah
* Terapkan aturan hidup, seperti minta ijin
DIATAS SD :
* Puncak perubahan hormon
* Gangguan pikiran modern tak bermoral
* Penjelasan tentang pergaulan dan menyeleksi
* Penjelasan kelainan dan penyakit seksual
* Seputar perkawinan, tanggung jawabnya
* Adab menahan diri.
KIAT MENGHADAPI PERTANYAAN ANAK:
1. Tenang kontrol diri dan relaks
2. Tarik nafas panjang dan take it easy
3. Cek pemahaman anak. Tanya: yang kamu tau tentang hal ini?
4. Apa yg anda rasakan katakan kepada anak
5. Jawab ya / tidak
Bila tidak menjawab : harus jelas kapan akan dijawab, tidak lupa atau berbohong
Saat menjawab :
- tangkap inti pertanyaan
- jawab yang terbaik saat itu dan kaitkan dengan norma agama
- kaitkan dengan seseorang yang dikenal anak
- ingat : kiss (keep information short and simple)
- buatlah menjadi rutinitas
- jelaskan apa yang terjadi berkaitan dengan hukum dan kebersihan
- jaga kehormatan, siapa takut untuk berbeda.
Intinya, orangtua harus pede saat bicara seks pada anak. Siapkan diri anda menjadi sumber informasi yang paling dipercayainya sehingga anak tidak perlu mencari informasi ke tempat lain.
